BAGIAN I
Oleh: Sakdullah

Nada Sou Sou (Derai Air Mata), sebuah lagu terkenal dari Okinawa yang dinyanyikan oleh Rimi Natsukawa dengan diiringi alat musik akustik khas Okinawa yang disebut Sanshin. Rimi Natsukawa sendiri berasal dari sebuah pulau paling selatan di wilayah Okinawa, yaitu Ishigaki-Jima, berjarak sekitar 500 km dari Ibukota Okinawa, Naha-Shi.

Orang-orang Okinawa dan alamnya agak berbeda dengan daratan utama Jepang  (Japan mainland). Udara yg hangat, pantai pasir putih, dan laut yg biru adalah pesona khas Okinawa. Demikian pula dengan budaya dan bahasanya. Namun saat ini bahasa lokal Okinawa semakin menghilang. Salah satunya karena adanya kebijakan wajib menggunakan bahasa nasional Jepang (Nihon-go) bagi masyarakat Okinawa.

Karena mendekati iklim tropis, maka alam kepulauan Prefektur Okinawa agak memiliki kemiripan dengan alam Indonesia. Karena itu pula, khazanah hewan dan tumbuhan tropis seperti terumbu karang, mangrove, dan berbagai jenis satwa dan tumbuhan lainnya bisa dijumpai di Kepulauan Ryukyu di Okinawa-Ken (Prefektur/Provinsi Okinawa).

Kepulauan Ryukyu, terletak di wilayah Jepang paling selatan, atau di sebelah timur laut (timur-utara) Taiwan. Sedikitnya ada sekitar 20 pulau yang membentang 500an kilometer dari utara ke selatan di Prefektur Okinawa.

Kepulauan Ryukyu ini merupakan gugusan pulau-pulau sub tropis di Samudera Pasifik bagian barat di utara garis khatulistiwa. Di antaranya terdapat Pulau Okinawa, yg menjadi pulau terbesar dan paling banyak penduduknya, serta menjadi pusat utama pemerintahan dan bisnis.

Hacksaw Ridge Cliff Okinawa by Erlangga IK2011

Pada th 2004, Okinawa telah menjadi tempat diselenggarakanya acara pertemuan ilmiah internasional terbesar tentang terumbu karang, yaitu The 10th Internasional Coral Reef Simposium (ICRS). Tepatnya ICRS ke-10 ini berlangsung di Okinawa International Convention Center (OICC), Ginowan City. Sebelumnya pada tahun 2000, acara internasional serupa juga pernah diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, yaitu ICRS ke-9.

Presiden (Ketua) ICRS ke-10 adalah Prof. Makoto Tsuchiya, seorang profesor di University of the Ryukyu (Ryukyu Daigaku/Ryudai) dan juga menjadi pembimbing studi saya sewaktu belajar di Okinawa. Prof. Makoto Tsuchiya pernah dua periode menjadi Presiden JCRS (Japanese Coral Reef Society). Tsuchiya Sensei, begitu biasanya kami memanggil, adalah orang yg pernah memberikan kartu nama ketika bertemu pertama kali di perhelatan pertemuan ilmiah ICRS ke-9 di Bali.

Perlu dicatat, Okinawa juga pernah menjadi tempat hajatan pertemuan para pemimpin negara ekonomi maju dunia, G-8 Summit, tahun 2000. Yaitu berlangsung ketika eranya Bill Clinton menjadi Presiden Amerika Serikat, Tony Blair Perdana Menteri Inggris, Vladimir Putin Presiden Rusia, dan Jacques Chirac sebagai Presiden Perancis.

Sejatinya, sejarah pertempuran paling patriotik antara tentara Kekaisaran Jepang melawan tentara Sekutu adalah terjadi di Okinawa. Di Pulau Okinawa inilah lebih dari 200 ribu tentara Jepang dan penduduk Okinawa gugur dan menjadi korban ketika tentara Jepang bertempur sampai titik darah penghabisan melawan tentara Amerika Serikat dan sekutu. Termasuk kisah bunuh diri massal ribuan tentara Jepang yg tidak mau menyerah kpd tentara Amerika juga menjadi bagian kisah kelam masa lalu Okinawa, yg pulaunya banyak dikelilingi batuan karang ini.

Dalam suasana perang dan kondisi krisis pangan, kabarnya kejadian bunuh diri massal terjadi di banyak tempat. Tidak pandang orang lanjut usia, baik laki-laki maupun perempuan, wanita, anak-anak, dan tak ketinggalan ibu-ibu dengan balitanya juga turut melakukan aksi bunuh diri. Peristiwa ini turut mewarnai sejarah kelam masa lalu Okinawa yg amat tragis dan memilukan, selain puluhan ribu orang yg terbunuh langsung akibat perang pada masa Perang Dunia II di Okinawa.

Demikian pula di pihak Amerika dan sekutu, pun kehilangan lebih dari 10 ribu tentaranya di medan pertempuran. Karena itu, pertempuran Okinawa dikabarkan menelan korban perang terbesar dalam medan Perang Pasifik Perang Dunia II. Maka ketika Jepang menyerah kepada Amerika pada tahun 1945, beberapa saat setelah Amerika menjatuhkan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima, Okinawa tetap diduduki oleh Amerika hingga tahun 1970-an (bersambung).

Tetap semangat dan salam sehat utk semua.

Sakdu
Depok, 27 Agustus 2018 (Edited, 10 Maret 2021).

SAKDULLAH
Pernah tinggal di Okinawa dan belajar di University of the Ryukyus (Ryukyu Daigaku), Okinawa, Jepang.
S1: Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang
S2 (M.Sc.): Chemistry, Biology, and Marine Science, The University of the Ryukyus, Okinawa, Jepang.
S3 (Ph.D): Marine and Environmental Sciences, The University of the Ryukyus, Okinawa, Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *